Jumat, 30 Agustus 2013

cara bore-up motor mio

bore up motor

Paket Bore Up 240 cc Yamaha Mio, Pakai Paking Cuma Selembar


Chandra Sopandi, mekanik handal asal Bandung putar kepala eh otak. “Merancang paket bore up dengan kapasitas dahsyat tapi paking hanya selembar kertas. Atau hanya 0,5 mm,” jelas Chandra yang bos bengkel bubut Master Tjendana itu.

Speknya untuk Yamaha Mio menggunakan seher 67 mm. Dipadu dengan stroke atau langkah seher 67,9 mm. Hampir square agar power atas dan bawah dapat. Dengan konfigurasi diameter x stroke ini, menghasilkan kapasitas silinder 240 cc.

Karena kapasitas silinder sudah besar, kruk as juga harus digedein. Agar seimbang dengan kapasitas yang sudah bengkek itu. Chandra kasih nama kruk as kerbau.

Untuk memperlancar gas bakar karena kapasitas silinder yang sudah bengkak, klep diganti yang lebih lebar. “Untuk klep isap aplikasi 32 mm dan buang 28 mm,” jelas Chandra yang selalu kepingin perfect dalam pengerjaan.

Namun akibat penggunaan stroke up yang extrem dan kruk as kerbau, “bagian crankcase harus ada yang dicoak,” jelas Chandra yang jual paket ini seher Rp 5,2 juta.


Bagaimana Cara Bore Up Yamaha Mio ?

Ada 2 cara yang bisa diakukan agar kapasitas mesin 113,7 cc dari YAMAHA MIO  bisa sesuai regulasi kelas bore-up 150 cc pemula.
1.Menaikkan diameter piston YAMAHA Mio yang standarnya 50 mm
Misalnya menggunakan Piston 57 mm, Untuk langkah ini, ukuran piston yang bisa dipakai melengserkan standar Mio, yang berdiameter 57 mm. Dengan perhitungan (1/4 x 3,14 x(57)² x 57,9): 1000, maka didapat kapasitas mesin Mio sekarang jadi 147,67 cc.
Menjejalkan piston ukuran besar, dan ganti liner standar misal dengan menggunakan milik Suzuki Thunder 125, Selain bawaan Thunder 125, piston Honda GL Neo Tech & Yamaha V-Ixion bisa dipakai untuk menaikkan cc Mio. Khusus pakai piston Thunder dan V-Ixion, penyesuaian pada diameter pin juga mesti dilakukan. Pasalnya bawaan Mio 15 mm dan pin Thunder juga V-Ixion 14 mm.
2.Padukan pembesaran diameter piston dengan memperpanjang langkah
Perbesar Piston + Naik Stroke, dengan langkah ini maka kombinasi akan menambah diameter piston dengan menjejalkan yang ukuran 54,5. Sedang buat tambah panjang langkah, ukuran total 6 mm (sesuai aturan maksimal naik stroke) dianggap yang paling pas. Pasalnya bila dimasukkan ke dalam rumus, hasil perkalian dan pembagiannya ketemu kapasitas mesin jadi 148,99 cc.
Dibanding hanya dengan menaikkan kapasitas mesin, pengerjaan pada langkah ke-2 ini lebih lama. Karena harus ada proses untuk membelah mesin buat pasang stroker baru. Aplikasi ini tak perlu memakai ganti boring, namun penyesuaian pin perlu dilakukan pada beberapa piston yang bisa digunakan. Seperti seher bawaan Yamaha Jupiter dan Kawasaki Kaze yang diameternya 13 mm. Kalau pasangnya piston Suzuki Shogun atau Yamaha Jupiter MX, tidak perlu mengganti pin.

Mio Bore Up Sepesifikasi Harian



Mesin Mio yang memiliki desain yang tidak terlalu rumit dam mempuyai cara kerja yg simpel dapat di ubah spesifikasinya sesuai dengan keinginan mekanik seperti Mio Bore up yang diracik oleh AbengRacingSpeed ini.

Bore Up 125 cc :

Untuk bore up standar ini, Bikes butuh dana sekitar 2,5 juta rupiah. Karena ada beberapa spare part yang harus diubah atau malah diganti dengan sparepart baru. Piston menggunakan produk buatan Thailand dengan ukuran 58,5. Tentunya, dengan piston baru, boring dibuat baru yang ukurannya disesuaikan dengan besar piston yang dibuat.

Bore up standar ini bakal mengubah tenaga matic  lebih cepat tanpa harus mengganti karburator dan knalpot bawaan. Dari luar motor tampak biasa, tapi setelah digeber, baru kelihatan hasilnya.

Jika masih kurang puas, bisa memilih bore up matic harian yang tenaganya hingga 200 cc. Untuk bore up ini, Bikes memang butuh dana lebih gede, tapi hasilnya pasti memuaskan. Dengan dana sekitar 6 juta rupiah, tarikan motor dijamin cepat.

Caranya piston harus diganti dengan milik Honda Tiger dan di oversize hingga 200 cc. stroke pun harus disesuaikan dengan skala 3 mm. Agar tenaganya pas, klep juga diadopsi dari motor milik motor Sonik Sementara untuk per klep. mrnggunakan pro racing Karburator standar pun harus diubah atau naik tahta menjadi PE 28.

Tenaga besar tentu membutuhkan pengapian yang bagus juga. tenntu saja CDI yang harus menggunakan part racing. Agar tenaga tak tersendat, knalpot harus ganti yang bebas hambatan alias free flow.

bore up Mio harian

alhamdulillah kali ini saya coba bikin artikel mengenai bore up mio harian…..mungkin bro/sis’t kebingungan ama motor mio nya yang pengen kenceng tapi bersahabat dengan bensin juga bikin mesinnya murmerceng…..
jika kita mau ubah motor mio standar menjadi motor yang cukup buat besut2an dijalan ato sekedar cuma pengen nambah tenaga aja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:
- kita perlu tahu dulu hasil akhir dari motor yang sesuai dengan kemauan kita, apa hanya sekedar kenceng mengandalkan spek standar, apa bore up 130cc,bore up 150cc ato lebih malah….
- selain itu, kita perlu siapin budget yang sesuai dengan spek kita,jangan sampe overbudget karena nantinya motor malah setengah jadi, akhirnya ya pusing sendiri kan?
nah setelah kita pikir ke 2 hal itu, baru kita sentuh tuh mesin….hehehehe…..untuk  Bore Up mio harian….kita cukup hanya ganti seher dengan ukuran 54mm pake punya GL max NT, itu udah cukup buat dongkrak tenaga standar….namun botol seher perlu disesuaikan lagi biar masuk tuh seher 54mm ke motor mio…hehehehe
setelah itu, noken as pun perlu penyesuaian lagi…..ganti punya noken as aftermarket yang beredar dipasaran,contohnya ada CLD,Kawahara, dan lainnya….speknya harus sesuai. Menurut saya dengan penggantian ke 2 hal tersebut cukup buat dongkrak tenaga motor mio yang dirasa kurang pol buat di geber.
Weits, tunggu dulu, tidak hanya sampai segitu aja…..bagian CVT pun harus disesuaikan juga…..roller pun ikut kena imbasnya….ada baiknya roller CVT diganti dengan ukuran 9gr rata biar mantap tarikan bawahnya, lalu Per CVT diganti juga sesuai selera yang diinginkan, ada 2 tipe, Merah dan Kuning, tinggal sesuaikan saja…
Sedikit racun dari saya, kalo pengen enak ya di porting polish juga tuh lubang inlet ama outlet juga biar saluran masuk dan buang nya lebih lancar dan indah buat di gaspol…hahahahaha

setingan mio balap

Mio Balap


Ini dia kampiun kelas Matic Bore Up 150 cc Pemula di gelaran balap skubek beberapa minggu lalu. Dendy Bre, racer tim Dot Matic Kawahara Clinic Motor, berhasil menyisihkan 43 lawan lain yang terjun di kelas yang sama.

Padahal menurut pria yang sering disebut MC sebagai raja matic ini, korekan di Mio besutannya tergolong sederhana. Juga diamini sang mekanik. “Iya, nggak ada yang spesial. Hampir semua part yang nempel di motor ini standar,” ujar Deny Mansur atau akrab dipanggil Komeng.
Wah, maca cih! Tapi kok motor bisa ngacir terus ya! Jadi penasaran mau cari tahu di mana keistimewaannya. Motor yang istimewa atau memang racernya yang punya peranan lebih. Atau juga, menang karena kombinasi keduanya yang memang pas. Ya joki, ya seting motor.

RASIO 11,7 : 1
Buat matik, Komeng yakin kalau rasio kompresi yang ditanam nggak perlu terlalu besar. Makanya, doi cuma sentuh kompresi di 11,7 : 1 doang. Ini menyesuaikan dengan bahan bakar yang wajib dipakai, Pertamax Plus.


Nah, angka 11,7 : 1 didapat dari beberapa ubahan di kepala dan blok silinder. Buat tambah kapasitas silinder, Komeng yang berambut cepak ini mengaplikasi piston milik Honda GL125 oversize 25. Artinya boring harus diganti dan dijejali piston diameter 57,25 mm. Kini, kapasitas silinder bengkak jadi 148,1 cc. Kurang dari 150 cc kan?

Mantapnya lagi, Komeng nggak menerapkan metode papas kepala silinder. “Head dan blok nggak dipapas, tapi cukup piston dibikin dome di bagian tengah sekitar 4 mm. Oh ya, kubah head juga dibikin 12º tapi bentuknya seperti kubah standar,” ungkapnya.

Setelah menggunakan piston GL125 dan ruang bakar diatur ulang, rasio kompresi sudah lumayan tinggi. Kini sudah hampir 12 : 1. Cukup dipadu Pertamax Plus dan timing pengapian CDI BRT yang juga wajib dipake.

ENGGAK NGERTI DIAL

Buat menemani klep 28 mm/24 mm merek TK, juragan Clinic Motor ini masih menggunakan noken-as standar. “Hanya dibubut dikit demi sedikit. Sorry nggak ngerti derajat-derajatan. Pokoknya kalau dicoba enak, artinya pas,” ceritanya jujur.

Komeng juga mengaku belum bisa dial noken as. Jadi doi juga nggak mudeng kalau ditanya istilah Titik Mati Atas (TMA) atau Titik Mati Bawah (TMB) segala. Weleh, belajar dong kalo mau maju.


ROLLER 8 MM
Maaf, itu bukan beratnya roller. Tapi karena Komeng percaya sama kemampuan roller standar. “Hanya sedikit bermain di roller. Masih pakai asli tapi sudah dilubangi pakai mata bor diameter 8 mm,” cuapnya sambil kasih alasan supaya tarikan tambah enteng.

seting motor balap

CARA SETTING MOTOR BALAB

cakram
brt
cakramkitaco
karbu
noken
SEHER
andel rem
Untuk meningkatkan daya atau power mesin motor standart yang biasa disebut tune up, perlu diusahakan perubahan-perubahan pada beberapa hal :
Meningkatkan / menaikkan perbandingan kompresi.
Memperbaiki porting IN maupun EX supaya pemasukan bahan bakar menjadi lancar dan baik.
Merubah durasi, Lift noken as.
Mengubah pengapian (apabila dalam perlombaan diperbolehkan).
Mengubah rasio dengan Close Rasio.
Setting karburator.
KOMPRESI
Meningkatkan perbandingan kompresi (Compretion Ratio = CR) adalah cara awal yang ditempuh oleh para mekanik untuk meningkatkan power mesin. Namun demikian untuk meningkatkan perbandingan kompresi perlu diperhatikan beberapa faktor, antara lain :
Bahan bakar yang digunakan.
Kwalitas piston yang digunakan.
CARA MENAIKKAN KOMPRESI :
Mengganti piston dengan model racing.
Mendekatkan deck clearance.
Membubut Head.
Mengelas Head.
Membubut Blok dan Piston.
CARA MENURUNKAN KOMPRESI :
Merimer dome pada head.
Memperdalam coakan klep pada piston.
Membubut piston.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :
Power mesin meningkat.
Final gear menjadi berat.
Power mesin terasa dari putaran bawah sampai atas.
KERUGIAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :
Mesin menjadi cepat panas.
Engine break menjadi besar dan kasar.
Apabila perhitungan kompresi tidak tepat, sering terjadi detonasi.
Untuk mengetahui / menghitung perbandingan kompresi (CR) dari satu mesin, kita perlu mengetahui dulu volume silinder yang akan dikerjakan.
CONTOH PADA MESIN JUPITER Z O/S 100
Bore atau D : 52 mm = 5,2 Cm
Stroke 54 mm = 5,4 Cm
= 0,785 x 5,22 X 5,42
= 114,62 cc
≈ 115 cc
CONTOH PADA JUPITER Z O/S 100
Volume ruang bakar diukur dengan buret lewat busi adalah 14,55 c
Jadi Volume ruang bakar 14,55 cc – 0,7 cc = 13,85
( 0,7 cc adalah Volume Ruang Busi )
Cara menentukan berapa cc isi ruang bakar yang harus kita pakai pada perbandingan kompresi yang sudah kita tentukan.
Misalnya kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14 berapa volume ruang bakarnya ?
Berarti apabila kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14, isi ruang bakar harus 8,84cc.
PORTING
Maksud dari mengubah porting adalah usaha untuk meningkatkan atau memperbaiki efisiensi volumetric dengan mengoptimalkan aliran gas ke dalam ruang bakar.
Ada 3 faktor yang menentukan besarnya tenaga pada sebuah mesin :
1. Efisiensi mesin
yaitu seberapa dorongan pada piston yang dihasilkan oleh gaya putaran fly wheel.
2. Efisiensi thermal (panas)
yaitu seberapa banyak bahan bakar yang harus dibakar/ dipanaskan dalam silinder untuk mendorong piston turun menuju TMB secara efisien.
3. Efisiensi volumetric
yaitu membuat saluran / ukuran yang tepat untuk memompa gas secara optimal.
Macam Macam Bentuk Porting
Dalam modifikasi, Head usahakan agar tidak mendapat hambatan apapun, misalnya lubang intake dengan lubang manifold atas juga harus sama dengan joint / karet manifold, usahakan dalam merimer supaya tidak ada ruang yang menyudut.
 by:ivan